Tuesday, November 21, 2017

Posted by Admin1ka November 21, 2017 No comments
222

Sikap Salafus Soleh Terhadap Ahlul Bid’ah

Oleh Asy-Syaikh Abdussalam bin Salim As-Suhaimi hafidzahullah

Berwaspada dan memberi peringatan dari Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid’ah yang menyelisihi Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.

“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara yang baru dalam urusan kami yang tidak ada contohnya dari kami maka ia tertolak.”

Dan baginda Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Siapasaja yang mengerjakan satu amalan yang tidak ada contohnya dari kami, maka amalan itu tertolak.”

Juga sabda baginda Shallallahu ‘alaihi wasallam:

من أحب لله وأبغض لله وأعطى لله ومنع لله فقد استكمل الإيمـان

“Barang siapa yang mencintai kerana Allah, membenci kerana Allah, memberi kerana Allah, dan menahan kerana Allah maka sungguh telah sempurna Imannya.” [HR. Abu Daud]



Baginda Shallallohu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

ما من نبي بعثه الله في أمة قبلي إلا كان له من أمته حواريون وأصحاب يأخذون بسنته ويقتدون بأمره ثم إنها تخلف من بعدهم خلوف يقولون ما لا يفعلون ويفعلون ما لا يؤمرون فمن جاهدهم بيده فهو مؤمن ومن جاهدهم بلسانه فهو مؤمن ومن جاهدهم بقلبه فهو مؤمن وليس من وراء ذلك من الإيمان حبة خردل

“Tidak ada seorang Nabi pun yang Allah utus di tengah-tengah umatnya sebelumku kecuali terdapat di kalangan ummatnya kaum hawariyun (para pengikut yang setia) dan para sahabat yang mengikuti sunnahnya dan mentaati perintahnya. Kemudian akan muncul setelah mereka generasi yang mengatakan sesuatu yang mereka kerjakan dan mengerjakan sesuatu yang tidak diperintahkan. Barangsiapa yang berjihad menghadapi mereka dengan tanganya maka dialah Mukmin. Dan barangsiapa yang berjihad melawan mereka dengan hartanya maka dialah mukmin, dan siapa saja yang berjihad melawan mereka dengan hatinya maka dialah mukmin. Dan tidak ada yang selain itu keimanan walau seberat biji sawi.” [HR. Muslim]

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu‘anhu ia berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ، أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَاهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ لاَ يُجَاوِزُ إِيْمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَأَيْنَمَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya tapi bodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik. Keimanan mereka tidak melewati tenggorokannya. Mereka keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari buruannya. Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka akan mendapatkan pahala pada hari kiamat.” (HR. Muslim dalam Kitab Az Zakat)

Makna hadits tersebut adalah mereka yang dimaksud dengan kalangan khawarij, mereka telah diperangi oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersama Ali bin Abi Thalib pada perang Nahrawan.

Dalam Nash-nash di atas dan yang semakna denganya, menjelaskan bahwa para Imam salaf telah memperingatkan dari kebid’ahan dan para pelakunya, bahkan mereka memenuhi lembaran kitab dan tulisan mereka dengan bantahan terhadap Bid’ah dan Pelakunya (Ahli bid’ah) serta memberi peringatan dari hal itu.

Dari Umar bin Khatthab Radhiallahu‘anhu beliau berkata:

إياكم وأصحاب الرأي فإنهم أعداء السنة أعيتهم الأحاديث أن يحفظوها فقالوا بالرأي فضلوا وأضلـوا

“Waspadalah kalian terhadap Ashhabur Ra’yi (Ahli filsafat), karena mereka merupakan musuh-musuh sunnah, hadits-hadits telah memberatkan mereka untuk menghafalnya, mereka pun berkata dengan logikanya maka dia sesat dan menyesatkan.” [HR. Ibnu Syaibah]

Dan sesungguhnya Imam Ad-Darimi dan Ibnu Bathah telah meriwayatkan dari Al Hasan Rahimahullah:

لا تجالسوا أهل الأهواء ولا تجادلوهم ولا تسمعوا منهم

“Janganlah kalian duduk-duduk bersama para pengikut Hawa Nafsu, jangan pula kalian mendebat dan mendengarkan ucapan mereka.”

[Dinukil dari kitab Kun Salafiyyan Alal Jaadah, Penulis Abdussalam bin Salim As-Suhaimi, Edisi Indonesia Jadilah Salafy Sejati]

Admin Blog Sunniy Salafy

Kajian Al-FawaaidNet

0 comments:

Post a Comment