222
Macam-macam Syirik Besar (Akbar)
Soal 1: Bolehkah kita minta berkah kepada orang mati atau ghaib?
Jawab:
Tidak boleh, sebagaimana firman Allah:
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (an-Nahl:20-21)
“Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (al-Anfaal:9)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Tegak, dengan rahmat-Mu aku beristighatsah (minta pertolongan).” (HR.Tirmidzi:hasan)
Soal 2: Bolehkah kita minta pertolongan kepada selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.” (al-Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR.Tirmidzi: Hasan Shahih)
Soal 3: Bolehkah kita minta pertolongan pada orang hidup?
Jawab:
Boleh, selama dalam batas kemampuannya, sesuai dengan firman Allah:
“Tolong menolonglah dalam berbuat baik dan taqwa.” (al-Maidah:2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR.Muslim)
Soal 4: Bolehkah kita bernadzar kepada selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan firman Allah:
“Ya Rabb-ku sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu, apa yang di dalam perutku menjadi panjaga Baitil Maqdis.” (Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang bernadzar kepada Allah untuk mentaati-Nya, maka taatilah dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah maksiat pada-Nya.” (HR.Bukhari)
Soal 5: Bolehkah menyembelih qurban untuk selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Maka shalatlah karena Rabb-mu dan berqurbanlah.” (al-Kautsar:2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah melaknat orang yang menyembelih qurban untuk selain Allah.” (HR.Muslim)
Soal 6: Bolehkah kita berthawaf pada kuburan?
Jawab:
Tidak boleh kita berthawaf kecuali di Ka’bah, dengan dalil firman Allah:
“Dan berthawaflah di rumah yang kuno (ka’bah)” (al-Hajj:29)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang berthawaf di Ka’bah tujuh kali dan shalat dua rakaat adalah pahalanya seperti memerdekakan seorang budak.” (HR.Ibnu Majah: Shahih)
Soal 7: Apa hukum sihir itu?
Jawab:
Sihir termasuk kufur, dengan dalil firman Allah:
“Akan tetapi syetan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kapada manusia.” (al-Baqarah:102)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Jauhilah tujuh hal yang bersifat membinasakan: Syirik kepada Allah, sihir …” (HR.Muslim)
Soal 8: Bolehkah kita membenarkan (mempercayai) ahli nujum dan dukun tentang ilmu ghaib?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
Katakanlah: “Tidak akan mengetahui orang yang di langit dan yang di bumi itu tentang (hal) ghaib kecuali Allah.” (an-Naml:65)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang mendatangi ahli nujum dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR.Ahmad: Shahih)
Soal 9: Adakah seseorang yang dapat mengetahui perkara ghaib?
Jawab:
Tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali orang yang Allah kehendaki daripada Rasul-rasul-Nya. Firman Allah:
“Dialah yang mengetahui yang ghaib dan tidak seseorangpun yang diberitahu tentang keghaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripada rasul.” (Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.” (HR.Thabrani: hasan)
Soal 10: Bolehkah kita memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak balak-red)
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (al-An’am:17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Ketahuilah, sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan saja, buanglah ia karena sesungguhnya jika kamu mati sedang kamu masih melakukannya, maka kamu akan merugi selamanya.” (HR.Hakim: shahih)
Soal 11: Bolehkah menggantungkan merjan atau jimat-jimat atau yang lainnya?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Jika Allah menimpakan musibah kepadamu, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (al-An’am:17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang menggantungkan diri pada jimat, maka telah musyrik.” (HR.Ahmad: Shahih)
Soal 12: Apa hukumnya beramal berdasarkan aturan yang menyelisihi hukum Islam?
Jawab:
Melakukannya adalah kafir, bila ia mengizinkannya atau meyakini kebenarannya, dengan dalil firman Allah:
“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, mereka itu orang kafir.” (al-Maaidah:44)
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
“Dan pemimpin-pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan tidak pula memilih dari apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menimpakan kekerasan yang terjadi antar sesama mareka. (HR.Ibnu Majah dan lainnya: hasan)
Soal 13: Bagaimana cara menolak gangguan syetan yang menanyakan: “Siapa yang menciptakan Allah?”
Jawab:
Apabila syetan membisikan pertanyaan ini pada salah seorang di antara kamu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, dengan dalil:
“Dan jika syetan itu mengganggumu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Fushshilat:36)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada kita untuk menolak tipudaya syetan dengan mengucapkan :
“Amantubillahi warasulihi, Allahu Ahad, Allahush Shamad, Lam yalild walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahadun.”
(“Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorangpun yang menyamai-Nya”), kemudian meludah ke kiri tiga kali dan mengucapkan :
“A’uudzubillahi minasyaithonirrajiimi”
maka akan terbebas dari godaan syetan. (Ini adalah ringkasan hadits-hadits shahih dalam riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)
Soal 14: Apa bahaya syirik besar?
Jawab:
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
“Sesungguhnya orang yang musyrik kepada Allah, maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang yang zalim.”(al-Maaidah:72)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang menghadap Allah dengan membawa kemusyrikan sedikit saja, maka ia masuk neraka.” (HR.Muslim)
Soal 15: Bermanfaatkah amal yang disertai syirik?
Jawab:
Tidak bermanfaat, dengan dalil firman Allah:
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (al-An’am:88)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits qudsi:
“Allah berfirman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa yang beramal dengan amalnya itu dia mempersekutukan Aku dengan yang lainnya, maka akan Ku-tinggalkan dia bersama sekutunya.” (HR.Muslim)
(Dinukil dari “Khud Aqidataka”, Penulis: Muhammad bin Jamil Zainu, Edisi Indonesia: “Koreksi Aqidahmu”, Penerjemah: Abu Hamdan, halaman: 23-35)
Jawab:
Tidak boleh, sebagaimana firman Allah:
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (an-Nahl:20-21)
“Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (al-Anfaal:9)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Tegak, dengan rahmat-Mu aku beristighatsah (minta pertolongan).” (HR.Tirmidzi:hasan)
Soal 2: Bolehkah kita minta pertolongan kepada selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.” (al-Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR.Tirmidzi: Hasan Shahih)
Soal 3: Bolehkah kita minta pertolongan pada orang hidup?
Jawab:
Boleh, selama dalam batas kemampuannya, sesuai dengan firman Allah:
“Tolong menolonglah dalam berbuat baik dan taqwa.” (al-Maidah:2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR.Muslim)
Soal 4: Bolehkah kita bernadzar kepada selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan firman Allah:
“Ya Rabb-ku sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu, apa yang di dalam perutku menjadi panjaga Baitil Maqdis.” (Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang bernadzar kepada Allah untuk mentaati-Nya, maka taatilah dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah maksiat pada-Nya.” (HR.Bukhari)
Soal 5: Bolehkah menyembelih qurban untuk selain Allah?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Maka shalatlah karena Rabb-mu dan berqurbanlah.” (al-Kautsar:2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah melaknat orang yang menyembelih qurban untuk selain Allah.” (HR.Muslim)
Soal 6: Bolehkah kita berthawaf pada kuburan?
Jawab:
Tidak boleh kita berthawaf kecuali di Ka’bah, dengan dalil firman Allah:
“Dan berthawaflah di rumah yang kuno (ka’bah)” (al-Hajj:29)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang berthawaf di Ka’bah tujuh kali dan shalat dua rakaat adalah pahalanya seperti memerdekakan seorang budak.” (HR.Ibnu Majah: Shahih)
Soal 7: Apa hukum sihir itu?
Jawab:
Sihir termasuk kufur, dengan dalil firman Allah:
“Akan tetapi syetan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kapada manusia.” (al-Baqarah:102)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Jauhilah tujuh hal yang bersifat membinasakan: Syirik kepada Allah, sihir …” (HR.Muslim)
Soal 8: Bolehkah kita membenarkan (mempercayai) ahli nujum dan dukun tentang ilmu ghaib?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
Katakanlah: “Tidak akan mengetahui orang yang di langit dan yang di bumi itu tentang (hal) ghaib kecuali Allah.” (an-Naml:65)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang mendatangi ahli nujum dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR.Ahmad: Shahih)
Soal 9: Adakah seseorang yang dapat mengetahui perkara ghaib?
Jawab:
Tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali orang yang Allah kehendaki daripada Rasul-rasul-Nya. Firman Allah:
“Dialah yang mengetahui yang ghaib dan tidak seseorangpun yang diberitahu tentang keghaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripada rasul.” (Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.” (HR.Thabrani: hasan)
Soal 10: Bolehkah kita memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak balak-red)
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (al-An’am:17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Ketahuilah, sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan saja, buanglah ia karena sesungguhnya jika kamu mati sedang kamu masih melakukannya, maka kamu akan merugi selamanya.” (HR.Hakim: shahih)
Soal 11: Bolehkah menggantungkan merjan atau jimat-jimat atau yang lainnya?
Jawab:
Tidak boleh, dengan dalil firman Allah:
“Jika Allah menimpakan musibah kepadamu, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (al-An’am:17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang menggantungkan diri pada jimat, maka telah musyrik.” (HR.Ahmad: Shahih)
Soal 12: Apa hukumnya beramal berdasarkan aturan yang menyelisihi hukum Islam?
Jawab:
Melakukannya adalah kafir, bila ia mengizinkannya atau meyakini kebenarannya, dengan dalil firman Allah:
“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, mereka itu orang kafir.” (al-Maaidah:44)
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
“Dan pemimpin-pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan tidak pula memilih dari apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menimpakan kekerasan yang terjadi antar sesama mareka. (HR.Ibnu Majah dan lainnya: hasan)
Soal 13: Bagaimana cara menolak gangguan syetan yang menanyakan: “Siapa yang menciptakan Allah?”
Jawab:
Apabila syetan membisikan pertanyaan ini pada salah seorang di antara kamu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, dengan dalil:
“Dan jika syetan itu mengganggumu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Fushshilat:36)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada kita untuk menolak tipudaya syetan dengan mengucapkan :
“Amantubillahi warasulihi, Allahu Ahad, Allahush Shamad, Lam yalild walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahadun.”
(“Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorangpun yang menyamai-Nya”), kemudian meludah ke kiri tiga kali dan mengucapkan :
“A’uudzubillahi minasyaithonirrajiimi”
maka akan terbebas dari godaan syetan. (Ini adalah ringkasan hadits-hadits shahih dalam riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)
Soal 14: Apa bahaya syirik besar?
Jawab:
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
“Sesungguhnya orang yang musyrik kepada Allah, maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang yang zalim.”(al-Maaidah:72)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang menghadap Allah dengan membawa kemusyrikan sedikit saja, maka ia masuk neraka.” (HR.Muslim)
Soal 15: Bermanfaatkah amal yang disertai syirik?
Jawab:
Tidak bermanfaat, dengan dalil firman Allah:
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (al-An’am:88)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits qudsi:
“Allah berfirman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa yang beramal dengan amalnya itu dia mempersekutukan Aku dengan yang lainnya, maka akan Ku-tinggalkan dia bersama sekutunya.” (HR.Muslim)
(Dinukil dari “Khud Aqidataka”, Penulis: Muhammad bin Jamil Zainu, Edisi Indonesia: “Koreksi Aqidahmu”, Penerjemah: Abu Hamdan, halaman: 23-35)
0 comments:
Post a Comment